“Sejarah Dunia yang Disembunyikan” Ketika Sejarah Bukan Sekadar Tanggal dan Nama

Bagi kamu yang lelah dengan narasi sejarah yang monoton, "Sejarah Dunia yang Disembunyikan" adalah bacaan yang menyegarkan sekaligus menantang. Buku ini tidak menjanjikan jawaban pasti, tapi akan meninggalkanmu dengan banyak...

Ada kalanya kita merasa bahwa ada hal-hal yang hilang dari buku pelajaran sejarah. Kepingan-kepingan yang tidak pernah diceritakan. Jonathan Black datang dengan buku “Sejarah Dunia yang Disembunyikan” untuk mengisi kekosongan itu. Buku ini bukan untuk mereka yang mencari kebenaran tunggal, melainkan untuk para pembaca yang berani penasaran.

Dengan gaya bahasa yang lugas namun provokatif, Black membawa kita menelusuri sejarah dari sudut pandang yang berbeda, yaitu melalui lensa kelompok-kelompok rahasia dan ajaran esoteris. Ia meyakini bahwa sejarah yang kita kenal hanyalah “versinya pemenang”, sementara ada aliran pengetahuan tersembunyi yang berperan besar dalam membentuk peradaban.

Dari Atlantis hingga Freemasonry

Fokus utama buku ini terletak pada teori-teori konspirasi yang ia sajikan secara rinci. Kita akan diajak menyelami dugaan keberadaan peradaban Atlantis yang hilang sebagai sumber pengetahuan kuno, serta peran misterius dari kelompok seperti Freemasonry, Rosicrucian, dan Knight Templar dalam peristiwa-peristiwa penting.

Black berargumen bahwa kelompok-kelompok ini tidak sekadar perkumpulan biasa, melainkan penjaga rahasia spiritual yang memengaruhi para tokoh besar sejarah, mulai dari Isaac Newton hingga Leonardo da Vinci. Ia menghubungkan simbol-simbol kuno Mesir, mitos-mitos Yunani, hingga asal-usul agama dengan cara yang belum pernah kita pikirkan sebelumnya.

Dari Gua Plato hingga Kekuasaan Foucault

Membaca buku ini secara tidak langsung mengingatkanku pada pemikiran beberapa filsuf. Yang paling relevan tentu saja adalah Allegory of the Cave (Alegori Gua) dari Plato. Plato menggambarkan manusia sebagai tahanan yang hanya bisa melihat bayangan di dinding gua, sementara realitas yang sebenarnya berada di luar.

Mirip dengan itu, Jonathan Black seolah mengatakan bahwa sejarah yang kita pelajari di sekolah hanyalah “bayangan” di dinding gua. Buku ini mengajak kita untuk mencoba keluar dari gua tersebut dan melihat “realitas” yang mungkin selama ini disembunyikan.

Selain itu, pandangan Black juga bisa dikaitkan dengan pemikiran Michel Foucault mengenai kekuasaan dan pengetahuan. Foucault berpendapat bahwa pengetahuan sering kali dibentuk dan dikendalikan oleh mereka yang berkuasa. Pandangan ini sejalan dengan premis Black, yang menyiratkan bahwa sejarah mainstream adalah narasi yang dibuat oleh segelintir elite untuk mempertahankan kekuasaan.

Pentingnya Berpikir Kritis

Di era digital yang penuh dengan disinformasi dan berita palsu, buku ini menjadi sangat relevan. Terlepas dari apakah kita setuju dengan semua teori yang disajikan, nilai utama buku ini adalah kemampuannya untuk memicu kita berpikir kritis. Black mengajarkan bahwa kita tidak boleh menelan mentah-mentah setiap informasi yang disajikan, bahkan jika itu adalah “sejarah resmi”.

Buku ini mendorong kita untuk mencari tahu lebih dalam, membandingkan berbagai sumber, dan berani mengajukan pertanyaan yang tidak nyaman. Meskipun banyak teori dalam buku ini bersifat spekulatif, ia berfungsi sebagai pengingat penting: bahwa pengetahuan adalah sebuah pencarian yang tak pernah usai.

Bagi kamu yang lelah dengan narasi sejarah yang monoton, “Sejarah Dunia yang Disembunyikan” adalah bacaan yang menyegarkan sekaligus menantang. Buku ini tidak menjanjikan jawaban pasti, tapi akan meninggalkanmu dengan banyak pertanyaan baru yang jauh lebih menarik.

Leave a Reply

Buku Lainnya